Rain

RAIN

Title: Rain

Cast: Yoona ȹ Luhan

Other cast: Sehun

Disc: Story is mine

Genre: Romance ȹ Sad

Length: 755 words (only Story)

ȹȹȹȹȹ

Setiap orang bilang bahwa hujan adalah berkah. Tanpa hujan, tumbuhan akan mati. Tanpa hujan, sungai akan kering. Tanpa hujan, kita tidak bisa minum. Well, itu memang benar. Tapi adakah hujan yang membawa keberkahan bagi diri kita sendiri?

ȹȹȹȹȹ


Rintik–rintik hujan sudah reda beberapa waktu lalu, suasana hening menyelimuti taman kota yang sepi. Saat hujan datang, semua orang akan memilih untuk berlindung, menyelamatkan diri dari rintikan–rintikan air yang datang bersama kanvas langit yang berwarna hitam. Namun tidak bagi Im Yoona, gadis itu terpaku memandang lurus kedepan. Sedari tadi, ia hanya menatap taman kota sembari memegang payung yang sengaja ia buka. Ia duduk di sebuah bangku taman, dengan tatapan aneh yang diberikan oleh orang yang lewat disekitar taman itu. Entah apa yang membuatnya tidak beranjak dari tempat itu, dan menutup payungnya.

Sepertinya rintik–rintik air yang berada dilangit, kini berpindah ke pelupuk mata indahnya.  Ia tau seharusnya ia tidak ingat kejadian itu. Kejadian dimana ia melihat pacarnya untuk yang terakhir kali, Oh Sehun. Saat itu, Yoona tengah duduk sendirian di taman kota sembari menunggu Sehun menjemputnya. Ia menghembuskan nafasnya kasar dan berkali–kali memencet tombol hijau yang berada di layar ponselnya. Tapi hasilnya tetap sama, ia tidak mendapat jawaban dari laki–laki itu.

Hingga jam tujuh malam, ia belum kunjung datang. Yoona memutuskan untuk pulang sendiri. Saat ia hendak berdiri, ponselnya bergetar, ia merogoh saku kemejanya dan mengangkat telfon yang masuk. Bersamaan dengan suara orang yang berada di sebrang sana, kaki dan tangannya bergetar. Dengan refleks, ia melepas genggaman ponselnya dan berlari meninggalkan taman itu dengan mata yang berair.

ȹȹȹȹȹ

Yoona telah sampai di depan pagar rumah Sehun. Matanya berkaca–kaca , sembari menutup mulutnya dengan tangan kanannya. Suasana duka menyelimuti rumah Sehun. Ia teringat perkataan Ibu Sehun yang mengatakan bahwa Sehun meninggal karna kecelakan, Ia menggelengkan kepalanya, “Tidak mungkin. Sehun tidak mungkin meninggal!” .

Dengan keberanian ia kumpulkan, ia mulai memasukki kawasan rumah Sehun. Banyak orang yang memakai baju hitam, lengkap dengan rangkaian bunga turut duka cita didepan rumahnya.  Yoona memberanikan diri memasuki rumah Sehun, dilihatnya wajah tampan Sehun yang kini berubah menjadi pucat dan tertidur untuk selamanya di dalam peti, lengkap dengan fotonya di atas peti itu.Ibu Sehun langsung menghampiri Yoona sembari menangis sesegukan. Ia menyuruh Yoona untuk sabar dan tabah seperti dirinya.

Setelah kejadian itu, Yoona menjadi murung. Apakah karna dirinya Sehun meninggal? Apa tak seharusnya Yoona menyuruh Sehun untuk menjemputnya setelah hujan? Haruskah Yoona menyalahkan jalanan aspal yang dingin dan licin itu? Yoona menggelengkan kepalanya, ia tidak boleh mengingat hal itu. Bukankah ia sudah berjanji untuk melupakan Sehun? Jujur saja, Yoona belum siap untuk semua itu.

Yoona menoleh ketika ia merasakan ada seseorang duduk disampingnya. Dan benar saja, seorang laki–laki berambut blonde tengah menatap langit–langit yang masih kelabu itu. Laki–laki itu menolehkan pandangannya ke arah Yoona dan tersenyum.

“Kau lihat awan itu?” Tanyanya seraya menunjuk ke arah awan yang kelabu. Yoona mengangguk, lalu namja itu melanjutkan, “Bisakah kau berimajinasi awan itu bagaikan apa?”

Yoona menggeleng ke arah laki–laki itu. Laki–laki itu tersenyum lembut ke arah Yoona, dan menurunkan tangannya seperti semula. Yoona menatap laki–laki itu dengan tatapan tanya. Laki–laki itu mengulurkan tangannya ke arah Yoona, “Namaku Xi Luhan. Kau bisa memanggilku Luhan, kau?”

Yoona menjabat tangan Luhan ragu, “Im Yoona, kau bisa memanggilku Yoona.”

Luhan dan Yoona melepaskan jabatan tangannya, Luhan tersenyum simpul ke arah awan yang bergeser menjadi cerah.

“Awan tadi bagaikan masalah dan masa lalu. Kau mungkin akan mengingat masalah dan masa lalu itu, tapi kau jangan merasa terpuruk karnanya. Sebab dibalik masalah ada jawaban, dan di balik masa lalu ada masa depan. Aku memang tidak tau permasalahanmu, tapi melihat dari raut muka mu, kau sedang ada masalah, benar?”

Yoona tak bisa membohongi dirinya, ia memang ada masalah dengan masa lalunya. Yoona mengangguk, lalu Luhan kembali berbicara lagi, “Lihat!” tunjuknya pada awan putih nan cerah di langit.

“Awan itu sudah berganti, itu artinya. Kau gadis cantik, apapun masalahmu, kau harus berani menjawabnya dan melihat masa depan. Mulailah hidup dengan dirimu yang baru. Dirimu yang lebih kuat dan lebih ceria. Dan… sepertinya kau harus mengemas masa lalu mu.” Luhan melipat tangannya kedadanya, memejamkan mata, dan tersenyum. Bagai disengat listrik, Yoona mampu mencerna kata–kata dari Luhan. Wajah Yoona yang tadinya murung, berubah menjadi cerah. Luhan benar, ia harus mengemas masa Lalunya dan membuka lembaran masa depan. Bibirnya tertarik, ia menatap awan yang cerah dan menutup payungnya.

Mungkin saat hujan, adalah saat dimana Yoona belum mendapat berkah untuk dirinya sendiri. Tapi Sepertinya, pertemuan setelah hujan ini membawa berkah bagi Im Yoona.

ȹȹȹȹȹ

END

Jujur saja, ini adalah FF pertama ku T-T mianhae kalo banyak typo atau kesalahan di FF ini. Jangan lupa komentarnya ya~!^o^)b

33 thoughts on “Rain

  1. Pendek yaa, tapi kayaknya si luhan lagi ceramah deh *ups heheh. Tapi kata” yang dilontarkan luhan bisa juga jadi motivasi. Keep writing :)!!

  2. Pingback: Teaser: About You | YoongEXO

  3. Bagus na/? XD
    Suka sama penuturan Luhan. Walaupun cuma drabble, nyentuh kok :’)
    Apalagi ini FF pertama. Walopun gitu tetep bagus *-*
    Semangat buat FF lain ne? Aku tunggu FFmu! Fighting!’-‘)9

  4. Pingback: Rain | ✿WoonDeerFull✿

  5. Ini FFmu yang pertama kali eonnie baca saeng 🙂
    Kasian Yoona T_T ditinggal Sehun..
    Tapi untung ada Luhan 🙂
    Sequel ya? penasaran sama kelanjutan hubungan Luyoon :3
    Oiya, eonnie suka kata-katamu tentang awan 🙂
    Terus berkarya ya saeng 🙂
    Fighting! Ditunggu FFmu setelah ini 😀

Leave a reply to Shella Cancel reply