[Freelance] Mianhae (Chapter 2)

zii21

MIANHAE

Cast : Im Yoon Ah, Oh Se Hun, and Other

Genre : Mystery, Fantasy, Sad, Romance

Length: Chaptered

Author : Zii21

Big Thanks for leesinhyo @Yoongexo

.

 

“yoona”ucap sehun.

 

Gadis yang dipanggil yoona menengok ke arah sehun dengan sedikit senyum di bibirnya yang mengembang. Sukurlah lelaki ini mengajaknya bercerita, yoona bosan dengan lelaki tua yang menyandang sebagai saem di universitasnya.

“kau mempunyai saudara kembar?”Tanya sehun hati-hati.

 

Setelah kejadian kemarin dengan sahabatnya, sehun tidak pernah menemukannya. Dia tidak tau rumahnya atau identitasnya. Hanya satu yang dia tau sahabatnya memiliki wajah yang sama dengan gadis yang duduk disebelah kirinya. Semoga saja sehun dapat bertemu sahabatnya kembali, dia menyesal membuat rusa betina yang ia sayangi menangis kemarin. Bahkan sehun memohon pada tuhan sembari menangis agar sahabatnya tidak meninggalkannya.

 

“tidak, aku anak tunggal” jawab yoona yang kembali memandang ke depan dan menulis kata per kata yang diterangkan oleh dosennya.

 

DEG

 

Hatinya mencelos, yoona anak tunggal? Tidak mungkin bukan ? yoona dan sahabatnya kembar identik, bahkan seperti orang yang bercermin. Apa yang harus dilakukan sehun agar sahabatnya kembali? Sehun menyesal sungguh. Sehun tidak akan mempercayai ucapan orang yang baru dikenalnya. Mungkin saja yoona berbohong.

 

Kemarin sahabatnya menangis, dia tidak ingin sehun bercerita tentang yoona. Apakah mereka berdua sedang ada masalah? Atau keduanya sedang datang bulan? Tapi sehun pernah membaca buku yang mengatakan jika manusia mempunyai kembaran berjumlah tujuh tapi tersebar didunia ini. Tapi mereka seperti kembar identik mana mungkin mereka hanya kebetulan kembar?

 

“tidak mungkin, yoona. Jelas saja saudara kembarmu itu sahabatku yang aku panggil deer”

 

Yoona menghembuskan nafas panjangnya, ternyata berbicara dengan teman disampingnya menyebalkan. Jika dia ingin berkenalan lebih lanjut tinggal saja bilang bahwa dia meminta alamat rumahnya atau nomor ponselnya. Bodoh sekali dia.

 

“tidak sehun, aku anak tunggal. Kau bisa melihat kartu keluargaku kalau kau mau”jawab yoona sembari memandang sehun aneh.

 

Pertanyaan konyol macam apa. Jelas saja yoona sedari kecil hanya tinggal sendiri dengan kedua orang tuanya. Dia tidak punya kakak atau adik. Kenapa sehun menanyakan saudara kembar padanya?

 

-Aku membencimu yoona. Aku menyesal terlahir satu rahim denganmu. Aku menyesal mempunyai kau. Dan aku lebih menyesal karena kau mengambil kebahagiaanku-

 

…………..

 

“Jangan salahkan dia”lelaki berwajah baby face itu mensejajarkan tubuhnya dengan gadis yang berdiri disampingnya dengan dress putih dan sedikit combinasi dari blazer kuning simple yang ia kenakan tampak manis ditubuhnya. Gadis itu menoleh menatap lelaki yang tersenyum disampingnya.

 

“dia memang bersalah”jawab gadis tersebut dengan penuh penekanan.

 

“tidak, calista”lelaki baby face itu menggenggam tangan gadis disebelahnya, sedikit senyuman ia berikan pada gadis yang sedari kecil ia jaga.

 

“aku akan membunuhnya. Jika kau tidak ingin menemaniku maka pergilah, luhan”gadis itu melepas genggaman tangan lelaki manis yang bernama Luhan.

 

Luhan lelaki ini diam, dia akan menuruti permintaan apapun dari gadis disampingnya. Dari kecil sudah tugasnya untuk menjaga gadis kecil penuh ambisi ini. Mata Luhan menatap rambut gadis disampingnya yang sedikit berterbangan tertiup angin sore. Tangannya mengelus pelan rambut gadis itu, menatanya kembali agar tidak berantakan.

 

Luhan sangat suka bermain dengan rambut gadis ini, bahkan setiap hari ia yang menguncir rambutnya. Terkadang luhan memotong rambut gadisnya agar tidak terlalu panjang.

 

“aku hanya tidak ingin kau hidup dengan ambisimu seperti ini terus, Calista”tangan luhan sudah merangkul pinggang gadis yang ia panggil Calista, Ia mencium kepala gadis itu dari samping kanan.

Gadis yang dipanggil calista menjauhkan dirinya dari luhan, satu langkah ke arah kiri. “berhenti memanggilku Calista, Luhan”

 

“lalu aku memanggimu apa? Deer? Sama seperti Sehun?”Tanya luhan yang kembali mendekat kearah calista, kepalanya sedikit menoleh memandang wajah gadis itu dari depan.

 

Calista hanya mendengkus, ia menoleh menghindari kontak mata dengan luhan yang terkesan menjijikan saat seperti ini. “yak! Berhenti menggodaku. Kau juga rusa, bodoh”

 

Luhan menyentil pelan dahi calista, dan sedikit terkikik geli melihat ekspresi gadis disampingnya. “aku tidak menggodamu, bodoh. Kau tau? Kita itu ditakdirkan couple. Kau rusa betina bodoh dan jelek sedangkan aku rusa tampan yang keren. Bukankah kita terlihat seperti couple yang cocok?”ucap luhan sembari mengedipkan matanya berkali-kali dengan cepat didepan wajah calista.

 

“yak! Kau sudah mengataiku bodoh berapa kali? Kau yang bodoh Luhan. Cihh tampan dan keren katamu? Kita couple? Aku tidak sudi”tangannya sedikit melipat didepan dadanya. Bibirnya terus bergumam makian untuk luhan.

 

“aku memang bodoh tapi kau jauh lebih bodoh, calista”luhan menjulurkan lidahnya dan menertawakan ekspresi gadis disampingnya.

 

“yakkkk!!”tangan calista mengepal berniat memukul kepala lelaki disampingnya, namun sebelum kepalan tangannya mengenai kepala luhan, lelaki itu sudah berlari menghindarinya. Calista yang tak mau kalah dia berteriak memanggil nama luhan berkali kali dan berlari mengejar lelaki yang mengatainya bodoh.

 

…………..

 

“kau bahagia sekarang im yoon ah ?”

 

“kau telah mengambil segalanya dariku”

 

Gadis yang dipanggil Im Yoon Ah hanya menunduk, matanya mulai berkaca-kaca, sebentar lagi liquid hangat akan jatuh dari matanya “mianhae” ucap Yoona.

 

“cihh kau fikir kata maaf bisa menebus semua dosamu padaku, Im Yoon Ah?”

 

“mianhae, jongmal mianhae”

 

“kau harus mati, Im Yoon Ah”

 

Air matanya sudah mengalir bebas dari pelupuk matanya, tubuhnya bergetar, kepalanya ia gelengkan dengan cepat. Keringat dingin sudah membasahi seluruh tubuhnya membasahi dress putih selutut yang ia pakai. Tubuhnya meronta-ronta agar tali yang mengikat tangannya bisa terlepas.

 

“kau seharusnya mati”

 

Demi apapun tubuhnya sudah lemas, tangannya sakit bahkan sudah memerah, rambut hitam kecoklatannya sudah basah dan menutupi wajah cantik miliknya.

 

“kau harus mati”

 

Gadis yang tertutup oleh cahaya hitam hanya tersenyum miring, bukankah ini permainan yang mengasyikan? Membahagiakan? Menyenangkan? Tangannya perlahan mulai memainkan pisau yang ia bawa disaku celana. Kaki jenjangnya mendekat kearah gadis yang sudah ia gantung.

 

“setelah ini kau akan lebih bahagia, Im Yoon Ah. Tenang saja kematian tidak seburuk apa yang kau fikirkan”

 

“kumohon maafkan aku”ucap yoona parau, suaranya hampir hilang seiring hilangnya tenanga yang ia miliki.

 

“tidak”

 

“kau harus mati”

 

Pisau yang ia bawa sedikit menempel dipipi milik yoona, dingin dari pisau menjalar dikulit mulus yoona. Kekuatannya sudah lenyap, jika yoona mati sekarang dia hanya bisa pasrah didepan gadis dengan senyuman miringnya.

 

“andwe”gumam yoona.

 

Pisau ditangan gadis didepan yoona perlahan turun ke perut yoona.

 

tenang, aku langsung bermain ke intinya. Aku tidak akan menyakitimu. Mungkin ini sedikit sakit nona Im. Setelah itu kau akan tenang dengan kematianmu”

 

“andwe”

 

“andwe”

 

“andwe”teriak yoona, suaranya benar benar keras sampai menggema diruangan yang ia tempati.

 

Yoona bertriak dan bangun dari tidurnya keringat dingin sudah membasahi seluruh tubuhnya bahkan air matanya sudah banyak ia keluarkan. Sprei kasur yang ia gunakan sudah tidak serapi seperti awal ia akan tidur. Bantalnya berserakan dibawah sana. Mimpinya selalu seperti itu.

 

Gadis yang menjadi tetangganya dan berteman baik dengannya sudah berdiri diambang pintu kamarnya. Tangannya ia lipat diatas dadanya. Dia menghembuskan nafas pelan lalu berjalan membawa segelas air putih untuk sahabatnya. Yoona selalu bermimpi buruk setiap ia tertidur entah bagaimana yoona tidak pernah mengingat siapa yang ia mimpikan. Dia hanya bergumam minta maaf lalu berteriak teriak agar tidak dibunuh.

 

Tapi Im Yoon Ah sahabatnya tidak pernah memikirkan mimpinya, baginya mimpi hanya sebuah cerita penghantar ia tidur. Berkali-kali Jessica mengajaknya ke orang orang yang bisa menjelaskan mimpinya yang selalu sama tapi yoona tidak pernah mengikuti saran Jessica. Orang konyol macam apa yang bisa menjabarkan mimpinya sedangkan ia tidak melihat mimpinya, mungkin jawabannya hanya sekitar situ-situ saja terlalu lelah, kurang tidur, terlalu banyak menonton film atau cerita komik dan sebagainya.

 

Yoona merapikan kamar tidurnya dibantu Jessica, merapikan sprei dan menata selimutnya, memungut bantal yang terjatuh dari ranjang. Jessica sedikit menoleh kearah yoona, gadis itu sedikit pucat seperti kurang makan atau kurang tidur. Lihatlah rambut yoona seperti tidak tersentuh sisir, ketika Jessica bangun tidur rambutnya tidak semenyeramkan itu.

 

Yoona melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, membilas tubuhnya agar segar seperti biasa di pagi hari. Mulutnya bergumam lagu lagu yang menjadi favoritnya bulan ini, kepalanya ia gelengkan ke kanan dan ke kiri, senyumnya mengembang dan tubunya sedikit ia gerakan seperti orang yang menyanyikan lagu itu. Jessica hanya menatap yoona aneh, dia benar-benar seperti orang gila di pagi hari. Rambut yang acak-acakan, baju yang kusut dan wajah yang sedikit pucat, tiba-tiba menyanyi dengan suara cemprengnya dan tubuh kurus yang meliuk liuk mencoba menirukan tarian yang ia tonton bulan lalu.

 

-kau selalu bahagia walaupun aku selalu memberimu berjuta bom. Kau benar-benar meremehkan aku Im Yoon Ah, sampai berjumpa kembali pada mimpi indahmu-

 

…………..

 

“Yoona-ssi kau benar-benar tidak mempunyai saudara kembar? Adik, kakamu, atau saudara yang mirip denganmu dan seumuran dengan kita?”Tanya sehun, dia memberikan kopi hangat pada yoona yang terduduk di taman sekolah mereka.

 

Rambut lurus yang tergerai sedikit berterbangan karna angin nakal yang menerpanya. Polesan tipis di wajah yoona benar-benar membuat dirinya semakin cantik. Tubuh langsing dan style yang keren, yoona benar benar gadis yang sempurna.

 

“kau ingin main ke rumahku untuk mengeceknya, Tuan Oh”nada yoona sedikit menyindir.

Lelaki ini terus mengatakan seperti itu, apakah ia bermimpi tentang dirinya setiap malam? Mana mungkin yoona mempunyai saudara kembar? Ohh ayolah Sehun benar-benar lelaki tampan yang bodoh.

 

“tidak, maksudku….”sehun terdiam, kepalanya menunduk. Mungkin yoona tidak mempunyai saudara kembar. Lalu rusa betinanya kemana ? sehun sudah menulis pesan yang ia masukan botol dan menaruhnya di pohon yang sering ia duduki dengan sahabatnya. Sehun merindukan rusa betina itu.

 

“ahh sudahlah, apa kau ingin pergi denganku hari ini?” Tanya yoona yang berdiri dari duduknya. Ia menghadap sehun yang masih terduduk.

 

Sehun menatap yoona dengan sedikit bersedih, ia merindukan sahabatnya. Tangannya merogoh tas yang berada di punggungnya lalu menyobek asal kertas dan menulis dikertas kecil itu “maaf yoona-ssi aku akan mencari rusa betinaku hari ini, aku pergi dulu. Jika kau bertemu dengan rusa betina yang mirip denganmu tolong beri tahu aku secepatnya ya” ucap sehun sembari memberikan kertas sobekan yang berisi nomor teleponnya.

 

“terimakasih yoona-ssi, aku pergi dulu”ucap sehun sembari bangkit dari duduknya. Langkahnya mulai menjauh dari yoona. Dan lama kelamaan hilang dari pandangan yoona.

 

“cihh, bilang saja ingin aku hubungi. Ya Tuhan masih ada saja lelaki bodoh seperti dirinya”ucap yoona membuang asal kertas yang sehun berikan tadi. Lalu ia melangkah pergi mencari teman yang bisa ia ajak pergi.

 

Jessica? tentu saja ia akan pergi dengan pangerannya yang tinggi itu. Ahh bagaimana yoona masih bisa bersahabat dengan gadis yang bahkan dia ajak pergi pun susah setengah mati.

 

…………..

 

Lelaki dengan clana jeans yang sedikit robek dan sweter putih sedikit tulisan yang ada dibagian dada. Lelaki itu terduduk dibawah pohon besar, tangannya memegang 3botol yang berisi surat-surat penyesalan dirinya. Lelaki itu menatap hamparan pemukiman yang tampak kecil dimatanya. Tempat rahasia ini hanya dirinya dan sahabatnya yang mengetahui, begitu tenang disini, jika sore hari matahari akan sangat cantik tenggelam disana. Sahabatnya sangat menyukai sunset.

 

Lelaki itu meletakan 3botolnya dibawah pohon besar yang tadi ia duduki, ia berdoa agar sahabatnya melihat surat penyesalan yang ia buat. Kakinya melangkah menjauhi tempat ini, kalau saja chanyeol tidak mengajaknya bermain basket mungkin sehun akan tertidur dibawah pohon ini sembari menunggu kedatangan sahabatnya.

 

“saranghae, kembalilah aku merindukanmu”

 

Sehun mulai menjauhi tempat favoritnya bersama rusa betina yang bawel dan cantik. Ia tidak suka memoles wajahnya tapi tetap saja ia cantik. Rambutnya selalu dikuncir dua, jika ia bertanya sahabatnya akan menjawab dengan senyuman dan berkata “seorang lelaki bawel yang selalu menguncirku seperti ini, tapi ini tetap membuatku cantik bukan? Dia akan mengomel jika aku melepaskan kunciran ini. Tapi walau bagaimanapun buruknya dia, aku menyukai caranya memeperlakukan aku”

 

Ucapan itu yang membuatnya bungkam tidak pernah mengatakan cinta pada sahabatnya, gadis itu akan menjauhinya jika ia mencintainya. Sahabatnya juga akan berteriak kegirangan jika bertemu lelaki itu, lalu mereka akan berpelukan dan berakhir saling mengejek. Cihh padahal sehun lebih tampan daripada lelaki itu, lelaki itu wajahnya seperti wanita.

 

Sehun mengacak rambutnya mengingat sahabatnya dengan lelaki berwajah baby face itu, dia tidak bisa tidur jika mengingat cerita itu, hatinya akan sakit walaupun tidak ada yang berdarah. Nafasnya akan sesak walaupun ia tidak mempunyai penyakit asma ataupun semacamnya.

 

…………..

 

Gadis dengan dress putih sedikit hiasan dengan bunga bunga hitam yang mengelilingi dress putihnya, sepatu warna hitam yang ia pakai dan rambut bergelombang hitam kecoklatan yang ia biarkan tergerai. Gadis itu sangat manis, dia yoona yang sedang berjalan sendiri. Yoona menapaki rumput yang sedikit basah karna hujan dan menyibak ranting pohon yang mengganggu jalannya. Ia penasaran dengan tempat yang ditumbuhi pohon besar didekat universitasnya. Gadis itu tidak peduli jika nanti ada semacam hantu atau hewan buas yang akan menerkamnya. Dia hanya penasaran dengan tempat ini saja, mungkin mengecek keadaan didalamnya tak apa bukan?

 

Setelah lima belas menit ia berjalan dari mulai ia menyibak ranting pohon yang menutupi jalan sampai ia berdiri disini. Ia merentangakan kedua tangannya, matanya menatap takjub pemandangan didepannya. Bagaimana bisa tempat ini tidak ada yang tahu? Disni pemandangannya benar-benar luar biasa keren ya walaupun pertama akan kesusahan melewati semak belukar dan ranting pohon besar yang menutupi jalan. Tapi ada jalan setapak yang mengarah kesini, jalan yang setiap hari dilalui orang.

 

Yoona mamandang sekelilingnya tidak ada orang? Lalu siapa yang membuat jalan setapak itu? Siapa yang melewatinya setiap hari? Yoona mengambil ponsel dari tas selempangan yang menggantung. Sedikit berpose dengan gaya manis didepan kamera ponselnya. Lalu ia mengambil foto matahari yang akan tenggelam di sana.

 

Yoona ingin kembali sebelum tempat ini menjadi gelap karna pohon yang besar dan menutupi cahaya yang masuk, disini tidak ada penerangan cahaya apapun. Langkahnya terhenti pada pohon besar yang bertuliskan “sehun & deer”gumam yoona. Dibawah ada 3botol yang didalamnya terdapat kertas putih. Yoona ingin mengambilnya, tapi ia berfikir itu bukan hak nya. Ia akan kembali besok untuk membaca surat didalamnya.

 

Yoona melangkah meninggalkan pohon besar itu, mulutnya bersenandung kecil lagu lagu yang ia hafal. Tapi fikirannya masih menerawang tentang tulisan di batang pohon besar itu. Apa hubungannya sehun ? mungkinkan jalan setapak yang ia lalui itu dari langkah sehun setiap hari? Dan deer? Rusa? Apa sehun menyukai rusa yang tinggal dihutan ini. Dia mengingat percakapan sehun kemarin saat ia duduk di taman, kemarin.

 

=“maaf yoona-ssi aku akan mencari rusa betinaku hari ini, aku pergi dulu. Jika kau bertemu dengan rusa betina yang mirip denganmu tolong beri tahu aku secepatnya ya”=

 

Yoona terkekeh geli mengingat ucapan sehun. Bagaimana bisa sehun yang tampan menyukai rusa betina. Ia membayangkan bagaimana bisa sehun berkomunikasi, bagaimana bisa sehun bermain dengan seekor rusa?

 

…………..

 

-Tuhan, aku tersiksa sungguh. Aku ingin yoona merasakan bagaimana rasa sakit yang selama ini aku terima-

 

Luhan berjongkok tangannya mengikat tali sepatu yang calista pakai, kaki gadis itu tidak bisa diam, dia senang sekali mengayunkan kedua kakinya disaat luhan mengikat tali sepatu milik calista. Terkadang kaki calista mengenai wajah luhan dan setelah itu luhan akan bertriak mengatakan bodoh berkali-kali.

 

“yak! Pabbo apa kakimu tidak bisa diam sebentar saja”teriak luhan.

 

“yak! Kau berjanji tidak akan mengataiku bodoh lagi. Lagipula kau begitu lama mengikat tali sepatuku”teriak calista yang tak kalah keras, setelah itu gadis itu akan kembali memakan lolipopnya.

 

Kaki calista berenti mengayun kini luhan lebih mudah untuk mengikat tali sepatunya. Sesekali mata luhan akan melirik calista yang asik dengan lollipop besar yang ia pegang. Luhan tersenyum kala gadis itu kesusahan menggigit ujung lolipopnya.

 

“mau kubantu menggigit lolipopnya?”Tanya luhan yang sudah duduk disamping calista.

 

Calista langsung menjauhkan lolipopnya dari luhan, dia bahkan tidak rela jika luhan menjilat sedikitpun lolipopnya apalagi menggigitnya. Tentu saja calista tidak akan mau. Calista kembali menggigiti ujung lollipop yang ia pegang, ia mendengkus pelan bagaimana bisa permen cantik nan manis ini seperti batu.

 

“kau tidak ingin membaginya padaku?”Tanya luhan yang kembali mendekati calista.

 

“menjilat lolipopku saja tidak akan kubiarkan apalagi kau ingin menggigitnya. Aku akan menolak keras”ucap calista yang kembali menjilati lolipopnya.

 

Luhan berdiri didepan calista, senyuman manisnya kini tercetak diwajah luhan. Perlahan wajahnya sedikit mendekat kearah wajah calista yang terpaku menatap luhan dari dekat. Buru-buru calista menyembunyikan lollipop diblakang punggungnya. Walau lollipop yang calista pegang sudah dibelakang punggungnya tetap saja luhan mendekatkan wajahnya ke arah calista.

 

“yak! mau apa kau”teriak calista kencang, salah satu tangannya mendorong dada luhan agar menjauh darinya.

 

Calista bangkit dari duduknya dan menatap luhan menyelidik, apa yang akan laki-laki itu lakukan padanya. Mata calista sedikit menyipit menatap luhan, mulutnya bergumam makian untuk lelaki itu. Luhan diam, dia kembali menampilakan smirknya, setelah didorong calista dia lebih maju kearah gadis itu yang sekarang berdiri didepannya.

 

“jauhkan wajahmu, nafasmu menerpa wajahku pabbo. Kau bau”ucap calista menutup hidungnya.

 

“deer”

 

Calista masih terdiam menatap wajah luhan yang hanya beberapa centi dari wajahnya. Matanya mengedipkan berkali-kali dengan pelan. Nafas hangat milik luhan mengganggu wajah cantik calista.

 

 

.

.

.

Mian, membuat kalian bingung. Aku bakal kasi penjelasan di ending. Ada banyak cerita yang aku sembunyikan. Aku juga masih ragu buat ngelanjutin ke alur ini atau itu. Bahasa yang aku gunakan sedikit aneh, aku udah berusaha buat ngerubah tapi emang gak mudah.. MIANHAE. Semoga kalian semua nggak bosen sama ff amburadul ini. Terimakasih atas komentar kalian, komentarnya ngebuat imajinasi aku makin jauh. Sampai jumpa di chapter selanjutnya ^^

63 thoughts on “[Freelance] Mianhae (Chapter 2)

  1. Aigoo, misterius skali nhe ff 😀
    aku krang suka karakter Calista yg egois bnget kyaknya.
    Moment YoonHun nya dkit amat kyaknya. But, its okey. Sukalah ma ff.x

    keep writting thor!

  2. Kok kyknya calista tau bgt yoona, tpu kno yoona gak tau sma calista?
    Knp calista mau ngebunuh yoona, masalah mereka itu apa ???
    yaampun penasaran bgt
    ditunggu next chap nya yaaaa

  3. sumpahh thor, pengen cepet cepet ending biar rasa penasaran aku terjawab ∩__∩
    tapi pengen lama lama juga biar makin pnasaran -_-
    oiya thor, buat aku feel nya dapet kok 😉
    thorr boleh gk setiap chapter di kasih penjelasan tentang ‘ TANDA TANYA ‘ nya, biar rasa penasaran nya terjawab satu satu gtu 😀 *modus

    haruss di next thorr, jangan lama lama yethhh 😀

    • Next chap ada pnjelasan kok. Duhh aku udh ngerubak alurnya malah kupikir ini kecepetan biar cepet end mksdnya. Thx for comment

  4. Ini main castnya Yoona, kok fokusnya Calista sih?
    Sehun juga cinta sama calista lagi, luhan juga kayanya
    Laahh,, yoona gimana dong thor
    Aku juga anti banget sama si calista, apadeh si calista. Yoona aja ga tau dia, eh dia malah benci yoona, ga jelas banget

  5. #HmmTidakKuduga

    Thorrrrr ini ff apa ff thorrrr…. Busetdah, biasanya qw pling sukses kalo nebak ending cerita + jalan cerita.. lha yang ini, pikiran aku meleset thorr…

    Kukira Yoon-ah ama Yoona itu beda.. ternyata sama ajah, -_-

    aku kok benci Calistha ya?? Dia itu kyknya gimanaa gitu.. mksud aku sifatnya ‘anu’ banget.

    Entah itu Calistha-Luhan, entah itu Calistha-Sehun.
    YANG JELAS AKU BENCI CALISTHA #PLAK

    Aku mau YOONKAI!! *shipper* #ReadersDodol

    YoonHun/LuYoon? Terserah, kalo bisa sih YoonKai

  6. Ini pemeran utama nya yoona apa calista?
    Udah lumayan ngerti sih
    Yang gak ngerti kenapa calistha bisa benci banget sama yoona?
    Terus yoona amnesia ato gimana sih kok gak inget sama calistha?
    Next chapt ditunggu thor

  7. Bnyk bngt tnda tnya d ff ni,,
    Bkin pnsaran bngt ,,keren
    Tpi pas bcany kok kyk calista ya yg jdi tkoh utma? Hehe itu pndapat aku si thor
    Next chap d tnggu ya

  8. Kurang suka sama sifat calista di sini terkesan egois, malah yoona yg tertekan, huhuhu banyakin moment yoona dong thor and couple nya juga, gak dpt banget feel nya sama calista walaupun dia kembar identik sama yoona, karna bagi ku yoona cuma satu 😀

Leave a reply to fia alhikmatunnisya Cancel reply