[Side Story] Of The X

Roxxiedite

Proposal Of The Hell’s Side Story

Yoona Im  x  Chanyeol Park
Romance, Drama, Sad // > 300 words // PG-17

Summary:
Bohong perihal hatinya yang masih membeku bagai tumpukan es kutub?

---

Satu waktu ketika Yoona begitu menyukai alkohol, setara dengan kebenciannya pada perkakas tua milik Kakek Im atau kebingungannya mengenai pemikiran runyam Jongin. Adalah satu waktu di mana seorang Im Yoona hanya ingin bergelut di bawah kemilau lampu bar yang redup, menenggak tiap aliran bir juga koktail, serta menikmati gerak-gerik bartender yang memang ahli melempar tangkap botolan-botolan alkohol atau mereka bilang shaker.

Dan, satu waktu berharga setelah tangkapan netranya menemukan Chanyeol dengan suit hitam berantakan; menghampiri meja panjang lalu merebut tiga gelas penuh cairan pecandu yang sudah diprioritaskan Yoona untuk merusak lambungnya dalam waktu kurang dari tiga jam nanti— mungkin akan terjadi jika saja Chanyeol yang sok jadi pahlawan tidak membuang minuman berharga itu cuma-cuma.

“Apalagi sekarang? Ayahmu, ayahmu kenapa lagi?!” Bentaknya menggelegar, sanggup pecahkan dinding kaca kalau dia mau.

Yoona samar-samar menilik presensi Chanyeol, mengabsen apa-apa saja yang berubah dari penampilannya. Dua bulan lalu? Kemana lelaki itu lenyap sampai melupakan dirinya? Yoona tahu, dia tak semenarik Shay Mitchell hingga Chanyeol rela mengurangi waktu hidupnya demi mengabari seorang gadis Im; tidak, tidak akan pernah.

Tampilkan segaris senyum timpang, Yoona terkekeh geli. “Kau? Hey sir!” Okay, Yoona dinyatakan berhasil mencapai—bahkan melewati— batas normal untuk mengontrol diri; atau, mari kita katakan dia mabuk.

“Berhenti menyakiti dirimu, bodoh. Kumohon.”

Lalu satu detik merekam tindakan Chanyeol sang pemberani, memeluk Yoona kelewat erat seraya benamkan seluruh wajahnya pada pundak polos si gadis. Air matanya terurai dengan cara yang menyakitkan, membuktikan dirinya ikut alami bagaimana pedih menjalani hidup seperti Im Yoona. Kendati ingin menangis, Yoona terlalu payah dalam aksi mengguyur pipi dengan seember air mata kalau perlu, dia kepalang kuat dan menangis benar-benar bukan Yoona.

Chanyeol menahan bahu Yoona, sesekali tangan kokoh itu merapikan curai kusutnya. Menangkup pipi pemilik bersama kehangatan, pula berucap pelan seiring ukir wajah Chanyeol makin tajam dijamah oleh iris setara bening bongkah amber Yoona. Mendekat hapuskan spasi yang batasi mereka.

“Aku… — aku akan melindungimu. Jadi, tolong, hentikan kebiasaan burukmu ini.”

Bohong perihal hatinya yang masih membeku bagai tumpukan es kutub? Tidak, Yoona akui kalimat Chanyeol sedikit ampu mengubah suasana dalam relungya.

 Yeah, setidaknya dia paham soal frasa ‘Aku akan melindungimu’ merupaka rangkai kata sederhana namun berharga selain kalimat ‘Aku cinta kamu’.

Beberapa sekon memakan malam kala itu, Yoona akhirnya berucap. Dengan kesadaran penuh pun sirat tulus melalui pasang matanya.

.

.

.

.

.

—Pacarmu? Bagaimana kabarnya?

.

.

.

.

Fin

 Gaya penulisan ceritaku mungkin bakal gini untuk chapter dari proposal of the hell. So, kalau ada yang ga cocok, kasih kritik aja, klw sempat aku balas 🙂 + Ini cuma side story doank kok, ga ngaruh2 amat ama cerita tapi cukup jelasin tentang  Chanyeol yang bakal ada nanti.