Secret (Sekuel of Realize-2nd)

secret

title : Secret

author : Fumi Nakamura

main cast : Baekhyun, Yoona

other cast : Lee Jonghyun, Lay, Park Chanyeol, Choi Sooyoung and others

genre : happy, romance, marriage life and find by your self

length : 2 shoot

rating : PG 15

poster by : @elevenoliu

desclaimer : pure mine.

++ : maaf kalau banyak typo, kesalahan tanda baca, EYD nggak rapi 🙂

Thank You for Everything

“hahaha”

Terdengar gelak tawa yang cukup keras direstoran itu tapi tak ada yang mempedulikannya dan tetap bergegas dengan makan siangnya, sebab istirahat makan siang hanya 2 jam, itupun jika tempat kerja mereka dekat. Berbeda dengan Baekhyun yang memilih tempat makan cukup jauh dari perusahannya karena Lay yang mengajaknya. Suara tawa itu kembali terdengar, Baekhyun menajamkan pendengarannya, alih-alih jika gendang telinganya sedang mengalami gangguan pendengaran karena menurutnya dia tahu siapa pemilik suara dan tawa khas ini

Baekhyun mengambil ponsel disakunya dan menjadikannya sebagai pantulan cermin agar bisa melihat siapa orang yang memiliki tawa seperti itu

‘Yoona?!’

—-

Berulang kali Baekhyun mengerjapkan matanya, berusaha agar dia tak salah lihat, tapi penglihatannya tak salah, itu memang Yoona, istrinya. Baekhyun sontak menoleh dan menatap istrinya sedang tertawa lepas dengan seorang namja yang—yah—bisa kalian katakan—tampan dan mungkin jauh lebih—daripada Baekhyun

“waeyo?” tanya Xiumin yang tahu pergerakan wajah Baekhyun, “kau melihat seorang wanita dan namja disana?” tanyanya lagi, Baekhyun mengangguk

“ahh… aku sering melihat mereka beberapa kali bertemu disini, kemarin-kemarin juga aku pernah dengar dari sunbaeku disini, wanita itu pernah mengadakan reuni SMU nya disini. Dia tak sering datang kemari sih, hanya beberapa kali tapi selalu ada namja itu jika dia datang kemari” jelas Xiumin yang membuat Baekhyun tambah terkejut

“Jinja?” tanya Baekhyun, Xiumin mengangguk, “seberapa sering?” tanya Baekhyun penasaran

“ehm—aku tak begitu tahu sebab aku tak selalu bekerja di bagian kasir” jawab Xiumin yang juga mulai bingung dengan Baekhyun, “kau—mengenalnya?” tanya Xiumin hati-hati

“ehm… ne, aku mengenalnya” jawab Baekhyun pelan, “dia—”

“mantan kekasih adikku” kata Baekhyun yang memotong ucapan Xiumin yang hendak menanyakan lebih jelas. Lay menatap Baekhyun bingung, sedetik kemudian Lay menatap gadis yang dibicarakan Baekhyun dan Xiumin tadi

‘omo! Bukankah itu Yoona? istri Baekhyun?’ batin Lay tak percaya, tatapan Lay beralih lagi pada Baekhyun, “begitu… Ahh… aku masuk dulu, tak enak dengan bosku jika aku terlalu lama disini” pamit Xiumin yang diajawab anggukan oleh Lay

“jangan percaya dulu, dia pasti memiliki alasan” kata Lay yang tahu Baekhyun mulai tak lahap lagi menghabiskan makanannya, “kau pernah mengatakan padaku jika istrimu itu orang sibuk, mungkin saja itu rekan kerjanya. Sebuah perusahaan pasti akan menyuruh karyawannya menjalin hubungan baik dengan salah satu kunci dari perusahaan itu” lanjut Lay berusaha memberikan pikiran positif pada temannya ini, Lay sangat tahu satu hal tentang Baekhyun. Baekhyun adalah seorang pencemburu berat meskipun dia tak menunjukkannya langsung

“biarkan saja, aku pikir itu teman SMU nya, aku dengar kemarin dia membuat janji dengannya” jawab Baekhyun bersikap tenang, Lay hanya mengangguk tersenyum. Dan dia tahu alasan kenapa Baekhyun tak mengakui bahwa Yoona adalah istrinya didepan Xiumin. *kalian juga tahu kan? :D*.

Baekhyun pov

Hari ini sebenarnya aku tak pulang larut tapi karena Yoona tadi mengatakan dia pulang larut jadi aku bersikeras untuk menjemputnya. Sebenarnya saja dia menolak ketika aku akan menjemputnya tadi tapi aku tetap saja memaksanya. Kembali ingatanku menerawang tentang kejadian tadi siang. Aku terlalu sibuk hingga aku tak mengenal satupun teman dekat Yoona

‘apa jika aku tak menjemput kau akan pulang bersama lelaki itu?’

“hey” panggilnya yang ternyata sudah berdiri didekat pintu dan langsung duduk dijok sampingku

Aku tersenyum melihatnya, “bagaimana pekerjaanmu?” tanyaku berusaha menetralkan apa yang aku rasakan tadi, “baik-baik saja” jawabnya tersenyum, “kau seharusnya tak memaksa menungguku seperti ini. Lihatlah wajahmu terlihat sangat lelah” tegurnya

“gwenchana” jawabku tersenyum

Aku menyudahi percakapan singkat itu dan melajukan mobilku. Sunyi, aku tak memulai pembicaraan begitupula dengannya. Dan tanganku tergerak menekan play pada tape di mobilku. Lagu ballad seperti biasa. Aku sangat senang dengan lagu ballad karena menurutku itu sedikit menangkan perasaanku. Aku melirik sekilas kearahnya, dia sudah tertidur ternyata. Justru dia yang terlihat lelah bukan aku.

Sampai dirumah Yoona juga tak bangun, aku tak ingin membangunkannya tapi disisi lain aku juga merasa lelah dan tak ingin menggendongnya kedalam, apalagi kamar kami berada dilantai 2. Itu sangat melelahkan bukan? Jadi aku kembali masuk kedalam mobilku, mengatur posisi tidurnya menjadi sedikit agak merendah dan menyelimutkan jaket yang dibawanya. Aku melakukan hal yang sama seperti Yoona.

Girls Bring The Boys Out!

Aku terlonjak mendengar suara dering telpon Yoona yang sangat keras itu, Yoona dia juga terlonjak sama sepertiku

“yeoboseyo?” jawab Yoona setengah sadar

“…”

“mwo? Eh? Aku dimana?” tanya Yoona melihat keluar jendela, “sepertinya—aku sudah dirumah” kata Yoona lagi tak yakin dengan pandangan matanya

Dia menoleh menatapku, “Baekhyun” panggilnya, “mianhe, aku tak membangunkanmu semalam karena aku takut mengganggu tidurmu dan juga aku sudah terlalu lelah untuk membopongmu kekamar” jelasku

“gwenchana, kajja kita masuk, halmoni resah sejak semalam karena dia berpikir kita tak pulang” jawabnya tersenyum.

Dan benar saja, aku menatap wajah halmoni yang sepertinya selesai menangis, “eomma, seharusnya kau tak menangis, toh Yoona pergi bersama suaminya bukan bersama temannya” kata abeonim ketika kami ikut sarapan

“mianhe halmoni, membuatmu khawatir” kataku meminta maaf

“noona juga salah sebab tak memberitahu jika dia pergi” terang Kai, “kami sebenarnya tak kemana-mana, kami didalam mobil sejak semalam. Kami berdua terlalu lelah jadi kami tak sadar jika kami justru tertidur disana” jelas Yoona

“jadi kalian berdua menginap dimobil?” tanya haraboeji, aku dan Yoona mengangguk kompak, “ohh… baiklah, sekarang sudah jelas, yeobo berhentilah menangis, cucu kesayangamu ini tak hilang” goda haraboeji pada halmoni

“tentu saja aku menangis, dia sangat mirip dengan Dae Ah, jadi aku harus tetap menjaganya. Dia satu-satunya malaikat kecilku saat ini” jawab halmoni menatap haraboeji cukup tajam, sedangkan haraboeji hanya tersenyum kecil. “kau tak berubah”

“halmoni terlalu menyayangi noona” celetuk Chanyeol, “dan sangat mencintai Yoona noona” imbuh Kai, “ahh… ada yang cemburu rupanya” goda abeonim tersenyum

“aigooo, aku menyayangi kalian semua, jangan kalian pikir aku hanya menyayangi Yoona saja” jawab halmoni geleng-geleng, “halmoni menyayangiku kan karena aku mirip eomma jadi itu tak masalah dong” kata Yoona mehrong. Kai yang dahinya mengkerut mengundang tawa haraboeji, Chanyeol, abeonim dan halmoni

Aku tersenyum melihatnya. Apa aku juga akan seperti halmoni dan haraboeji ketika aku tua nanti? Aku akan sampai akhir bersamanya kan?

“hyung…hyung sudah pagi masih melamun” tegur Chanyeol tertawa, aku hanya mendengus, “berangkat?” tanyaku, Yoona mengangguk

“kami berangkat” teriak Yoona.

Author pov

Di kantor Yoona berulang kali memutar ponselnya, ingin sekali menghubunginya tapi dia takut jika orang yang akan dihubunginya itu sibuk. Yoona tahu bagaimana keadaan perusahaannya. Teguran dari kedua rekannya pun hanya melewati telinganya tanpa dicerna oleh otaknya yang sekarang tengah berpikir keras

‘masa bodoh, hanya pesan singkat tak akan mengganggu kan? Jika dia sibuk tak akan dibalas’ batin Yoona sambil menulis pesan singkat di ponselnya

Tak lama kemudian ponsel Yoona kembali berdering

“mian lama membalas pesanmu, hari ini cukup sibuk karena mempersiapkan berkas untuk rapat beberpa hari lagi. Rapat itu sangat penting, investor dari luar negeri. Bos yang akan memimpinnya secara langsung dan mungkin saja pulangnya akan sangat larut. Besok akan aku hubungi setelah rapat selesai”

Yoona langsung tergerak menulis balasan, “aniyo, aku saja yang menghubungimu”

“baiklah, sekitar pukul 11 malam mungkin, sebab investor itu sampai Korea pukul 9 tepat dan rapat diadakan 2 jam. Aku akan menghubungimu jika sewaktu-waktu jadwal berubah”

“arrasheo, gumawo”. Yoona tersenyum gembira membaca balasan terakhir dari pesan itu.

Baekyun pov

3 days later…

“tak perlu menjemputku, aku akan pulang sendiri”

“mianhe, tiba-tiba ada rapat mendadak” kataku merasa tak enak

“gwenchana”

“Yoong!”

Aku menjauhkan ponselku dari telingaku, “Baekhyun!”, “Baekhyun!”. Segera saja aku menempelkan lagi di telingaku

“eh? Waeyo?” tanyaku kaget

“waeyo? Sudah dulu, ne, aku takut kemalaman” jawabnya

“ne, hati-hatilah dijalan” kataku menutup telepon

‘Yoong’? apa dia sedang bersama seseorang? Tapi sepertinya itu suara seorang namja? Sepertinya aku pernah mendengar suara panggilan tadi? Apa—teman SMU nya? Kenapa mereka sering bertemu? ahh… sudahlah. Kembali aku berkutat dengan tugasku hingga pukul 9 malam, padahal biasanya aku sudah terlelap nyaman didalam selimut

Ckleek

Aku mendongak menatap Lay yang melongokkan kepalanya sambil tersenyum padaku, “kajja, mereka sudah datang” ajak Lay

Aku segera membereskan berkasku dan memberikannya pada sekertarisku. Malam yang panjang dan melelahkan.

2 jam kemudian

Rapat selesai pukul 23.15, ini sudah benar-benar malam. Aku memijit kepalaku yang mendadak pusing, aku kekurangan tidur memang akhir-akhir ini. Kurenggangkan ototku, sekertarisku sudah pulang lebih dulu tepat setelah rapat selesai begitupula dengan Lay dan karyawan lain yang juga mengikuti rapat tadi.

Segera saja aku meraih tas dan jasku, berlari kecil agar sampai mobilku dan bergegas pulang. Aku ingin segera merebahkan tubuhku. Sesampainya dirumah Yoona sudah tertidur pulas diranjangnya, aku mengganti bajuku dan juga ikut melesat masuk kedalam selimut. Nyaman dan hangat.

—-

Aku masih terlelap tapi aku sedikit merasa ada pergerakan tak jauh dariku, aku mulai membuka mataku perlahan. Kamarku masih gelap gulita, korden tak terbuka, aku meraba sampingku dan tak ada Yoona disana. Ini sudah pagi? Atau memang Yoona bangun terlalu pagi? Atau ini masih malam?

Klik

Sebuah sorotan cahaya mengarah ke tembok kamarku pertama hanya lingkaran kecil yang semakin lama berubah menjadi melebar dan membentuk seperti layar LCD yang biasa aku gunakan untuk presentasi di kantor. Aku masih ditempatku sambil menatapnya, beberapa detik kemudian muncullah Yoona didalam layar cahaya itu

“selamat pagi Baekhyun!!! Sekarang coba tepuk tanganmu sekali”

Aku memandangnya bingung. “Baekhyun, ayo tepukkan tanganmu sekali saja” perintahnya lagi, sedikit kaku tapi aku lakukan. plak

Dan gambar Yoona tadi beralih berjalan dan berganti dengan foto ketika aku pertama kali berkenalan dengannya. Mulai dari kami ke sungai Han, ke cafe tempat Yoona bekerja dan tempat lainnya hingga foto Yoona bersamaku dan Sehun ketika Sehun memperkenalkan Yoona pertama kali padaku. foto-foto itu terus berjalan dengan dentuman lagu Westlife-I Do.

Foto saat aku dan Yoona bertemu, foto saat aku berlutut didepannya dan melamarnya, foto saat kami menikah tapi bukan foto dengan wajah Yoona yang tertekuk, disini semua wajah Yoona tersenyum mengembang. Senyuman tercantik yang dia berikan dengan tangannya yang menggantung dilenganku hingga yang terakhir aku cukup terlonjak. Foto-foto Yoona berselca dengan aku disampingnya, meskipun aku tak melihat kearah kamera tapi Yoona tersenyum sambil jari telunjuknya mengarah padaku dan juga—sialan—dia berselca ketika aku tidur

Video itu berdurasi sekitar 5 menit dengan menampilkan semua foto tentangku dan Yoona—ah Sehun juga ikut didalamnya dan kemudian wajah Yoona kembali muncul meniup terompet dengan topi ulang tahun berbentuk segitiga diatasnya

“saengil chukka hamnida Byun Baekhyun!!!!!” katanya riang sembari meniup terompet tersenyum manis

“selamat pagi, sayang!! Bagaimana tidurmu tadi? Kau pasti kelelahan setelah rapat menggilakan tadi malam bukan? lupakan soal rapat. Selamat ulang tahun Baekhyun. Aku harap kau akan bersamaku sampai akhir hidupku dan bagaima dengan salah satu hadiah dariku tadi? Hehehe, mian jika kau tak menyukainya. Tapi aku sangat senang ketika melihat semua foto-foto kita” Yoona tertawa lebar disana, dia masih menggunakan piyamanya. Eh? Bukankah itu piyama yang dia gunakan tidur tadi? Apa dia merekam ini secara langsung

“saengil chukka hamnida…saengil chukka hamnida”

Aku mendengar seseorang tengah menyanyikan lagu dan aku melihat sebuah cahaya kecil dengan menampilkan samar wajah Yoona dan blam—lampu kamar kembali menyala. Dia tersenyum kearahku membawa sebuah cake dengan lilin bertuliskan 27 diatasnya

“Yoona?” panggilku

“selamat ulang tahun, sayang” jawabnya tersenyum, “benarkah sekarang tanggal 6 Mei?” tanyaku polos

“mwo? Kau kenapa kau melupakan hari ini, eoh?” jawabnya geleng-geleng

“make a wish” perintahnya sambil menyodorkan cake yang dipegangnya

Sedikit kaku tapi aku menurutinya dan meniup cake kecil didepanku

“sebenarnya aku ingin mengagetimu tadi malam tapi Lay mengatakan padaku bahwa kau benar-benar terlihat sangat lelah jadi aku undur menjadi pagi ini”

“Lay?” tanyaku tak mengerti, “hehe… sebenarnya aku mencuri nomer ponsel Lay dari ponselmu karena diponselmu banyak panggilan dan pesan darinya, jadi aku pikir pasti dia sahabatmu. Aku mengambilnya untuk mengetahui jadwalmu dan aku menyuruhnya untuk tutup mulut soal itu” jawabnya tersenyum lebar

Flashback

“yeoboseyo?”

“ne, mianhe jika aku mengganggu waktu tidurmu. Lay ini aku, Yoona, ingat bukan?” tanya Yoona pelan

“ah… ny. Byun, ada yang bisa kubantu?” tanya Lay sopan

“sudah kukatakan panggil saja Yoona. ehm—apa kau sudah pulang?”

“sudah tapi sepertinya Baekhyun juga sedang dalam perjalanan” jawab Lay

“bagaimana dengan jadwalnya hari ini?” tanya Yoona memulai

“seperti yang aku katakan kemarin, jadwal Baekhyun tak berubah dan dia menjalankan rapat seperti yang aku katakan waktu itu. Aku pikir Baekhyun terlihat sangat lelah, sebab dia berulang kali mengusap-usap wajahnya dan menguap lebar” terang Lay

“eh? Begitukah? Gumawo Lay. Tolong jangan katakan jika aku yang tahu semua ini darimu” kata Yoona

“ne, kau sudah sering mengatakannya padaku” jawab Lay.

Flashback off

“mianhe, aku hanya bisa mengadakan acara kecil seperti ini” lanjutnya

Aku meraih cake yang dibawanya dan meletakkannya di meja. Tanganku tergerak mengelus wajahnya yang selembut kapas itu sambil tersenyum, “kecil? ini diluar dugaanku malah, aku senang dengan film kecil tadi. Gumawo, kau bahkan mengingat jelas hari ulangtahunku dan bahkan kau rela mencuri nomer ponsel Lay dari ponselku” jawabku tersenyum

Dia memelukku erat dan aku membalasnya. “ahh… aku punya 2 hadiah untukmu” serunya senang melepaskan pelukan kami dan berjalan mendekati meja kerjanya. Dia kembali dengan membawa sebuah buku besar ditangannya

“itu cetakan dari foto-foto tadi” jelasnya, “lalu kapan kau mengambil foto ini?” tanyaku menunuk pada foto ketika dia berselca sedangkan aku tengah tertidur, “hehe, sebenarnya aku sering berselca diam-diam ketika bersamamu” cengirnya sambil membentuk huruf ‘V’ dengan tangannya

“kapan kau menyiapkan ini? Benar-benar menawan” pujiku

“aku tak bisa menyiapkan ini tanpa bantuan Jonghyun” jawabnya, “Jonghyun?” tanyaku tak tahu

“Jonghyun, Lee Jonghyun, teman SMU yang sering aku ceritakan padamu, yang sering aku temui. Dia seorang fotografer dan dia yang aku tugaskan khusus saat itu untuk mengambil fotoku ketika aku tersenyum di pernikahan kita. Sebelumnya dia menolak tapi aku memaksanya sampai aku datang ke kantor tempatnya bekerja” jelasnya

“Burning maksudmu?” tanyaku tanpa sadar, “Burning? Oh… ne, itu Jonghyun, nama panggilannya Burning sejak SMU. SMU ku dulu memang lebih senang memanggil dengan nama julukan. Seperti ‘Burning’ dan aku sendiri ‘Deer’. Dia yang dulu pernah menelponku tapi kau yang mengangkatnya, ketika kita di sungai Han” jelas Yoona

Oh… ternyata, aku sedikit malu rasanya

“jadi kau sering bertemu dengannya karena ini?” tanyaku

Dia mengangguk, “ne, untung saja dia masih menyimpan klise foto pernikahan kita dulu, jadi hanya perlu mencetaknya ulang dan juga memberikan klise foto kita saat pertama bertemu. aku menyuruhnya untuk menyusun di album foto ini lalu aku menyuruhnya memberi sedikit sentuhan gambar yang aku buat” jelasnya

“kau menyuruhnya menyimpan klise foto kita?” tanyaku lagi

Dia menggeleng, “aku tak berani menyentuhnya saat itu, sebenarnya aku menyuruh Jonghyun untuk membuangnya tapi ternyata dia tak membuangnya dan menyerahkan padaku 2 minggu sebelum ulang tahunmu” jelasnya

Ohh… jadi Jonghyun itu teman SMU nya itu dan juga sekaligus fotografer kami dulu. Aku merasa sangat malu, karena dengan tidak ataupun sengaja Jonghyun juga telah membantu Yoona mempersiapkan hadiah untukku ini

Author pov

Baekhyun manggung-manggut mendengar cerita Yoona, jadi beberapa hari ini dia hanya salah paham soal namja teman SMU nya itu yang ternyata seorang fotografer khusus ketika mereka menikah dan seseorang yang membantu Yoona menyiapkan hadiah untuknya

“gumawo” kata Baekhyun tersenyum dan mengelus puncak kepala Yoona, tiba-tiba sebuah pertanyaan melintas dipikiran Baekhyun

“ehm… karena ini hari ulang tahunku bisa tidak aku bertanya satu hal?” tanya Baekhyun

“silahkan saja, jika aku bisa menjawabnya apa yang harus kutolak” jawab Yoona tersenyum

“ehm—kenapa kau menyembunyikan ini semua? Bahkan kau juga menyewa Jonghyun sebagai fotografermu sendiri?” tanya Baekhyun

Yoona tergelak mendengar pertanyaan suaminya yang sangat penasaran dengannya tapi kemudian dia menarik nafasnya pelan, “sebenarnya disini aku sangat jahat, saat kau mengatakan kau mencintaiku saat itu, aku memang ragu pada diriku sendiri tapi setelah kita menjalin hubungan cukup lama aku mulai bisa menerimamu. Mengetahui kenyataan itu aku selalu menolaknya karena aku takut jika ternyata aku masih mencintai Sehun” jelasnya tersenyum

“jadi karena itu kau bersikap tak dingin dan tak peduli terhadapku?” tanya Baekhyun

Yoona mengangguk menyetujui, “ne, aku hanya ingin mencoba untuk benar-benar meyakinkan perasaanku sampai akhirnya kau melamarku. Aku benar-benar takut saat itu dan bayangan Sehun kembali masuk kedalam pikiranku. Aku ingin benar-benar menolakmu malam itu tapi ketika aku melihat ketulusan dan keyakinanmu perasaanku yang lain mendorongku untuk menerimamu, sebenarnya aku sangat takut jika menyakitmu. Hingga satu tahun setelah kita menikah dan karena kejadian Chanyeol dan Kai, saat itu aku melihat tatapan wajahmu yang mulai berbeda dari biasanya dan aku merasa kau ingin menyerah”

“aku tahu, kau mengenal perubahan wajah yang aku lakukan secara keseluruhan, saat aku sedih kau pasti akan menghampiriku dan menenangkanku tapi saat itu tidak karena aku belum benar-benar cukup merasakannya dan terakhir di pemakaman Sehun, saat kau mengatakan semua isi hatimu aku mulai sadar tak seharusnya aku mengecewakan namja sepertimu—aku luluh dengan semua perkataanmu. Dan saat itu aku sadar jika aku benar-benar seorang wanita yang sangat bodoh karena menyia-nyiakanmu. Jika boleh aku mengakui—sebenarnya—sebelum aku mengenal Sehun lebih dekat, aku hampir menyukaimu” jelas Yoona panjang lebar

Baekhyun menatap Yoona diam, hampir menyukaiku?. Baekhyun tak bergerak dari tempatnya dan tetap memandangi Yoona. “menyukaiku?” tanya Baekhyun memastikan

“ne, tapi kemudian Sehun datang dan dia membuatku mencintainya” jawabnya, “kau ada disana ketika aku mengatakan semuanya?” tanya Baekhyun, Yoona mengangguk, “oh..tidak, wajahku bagaimana saat itu?” tanya Baekhyun, “mwo? Memangnya ada apa dengan wajahmu?” tanya Yoona bingung, “aku lelaki dan aku menangis saat itu—kau orang yang aku cintai dan kau melihatku menangis itu sama saja harga diriku sebagai lelaki sedikit turun dimata orang yang aku cintai” jawab Baekhyun. Yoona tertawa lebar mendengarnya, ternyata suaminya masih memikirkan tentang penampilannya saat itu

“kemari” kata Baekhyun setelah tawa Yoona berhenti, dia menyuruh Yoona agar lebih dekat lagi dengan posisi duduknya sekarang

“gumawo” kata Baekhyun sambil memeluk Yoona dan mengelus rambutnya pelan, Yoona mendongak menatap Baekhyun dan sebuah ciuman singkat mendarat dibibir Yoona. Yoona langsung tersenyum memerah karenanya dan menenggelamkan wajahnya lagi ketubuh Baekhyun

“ahh… aku punya satu lagi hadiah untukmu” seru Yoona menarik dirinya dari pelukan Baekhyun

Baekhyun membiarkan Yoona beranjak lagi mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah amplop dan memberikannya pada Baekhyun dengan wajah berbinar. Baekhyun menatap Yoona bingung

“ini bukan uang kan?” tanya Baekhyun, Yoona tergelak  (lagi) mendengarnya, “memangnya kenapa aku harus menyogokmu dengan uang seamplop?” tanya Yoona tertawa

Baekhyun tak membalas dan membuka isi dari amplop itu, “mwo?!” kaget Baekhyun berdiri

Baekhyun menatap Yoona dan menatap benda kecil panjang yang dibawanya dengan tatapan tak percaya. “kau—kau—hamil?” tanya Baekhyun berusaha menelan apa yang baru saja dia lihat

Yoona mengangguk tersenyum, “ne, lihat saja test pack itu” jawab Yoona tersenyum

Baekhyun langsung menarik Yoona berdiri dan memeluknya erat. “saranghae…saranghae…saranghae” ucap Baekhyun berulang-ulang

“nado, Baekhyun-ah” jawab Yoona membalas pelukan bahagia Baekhyun.

6 years later…

Seorang lelaki bertubuh tinggi tegap tengah berjalan sambil menggendong seorang anak berusia sekitar 5 tahun. Rambut hitamnya yang cepak serta setelan jas hitam yang menambah kesah berwibawa itu benar-benar membuatnya menatik sedangkan wajah anak kecil yang digendongnya itu terlihat tenang sambil menikmati es krim cokelatnya, sedangkan lelaki yang menggendongnya menatapnya sambil sesekali tersenyum

“enak?” tanyanya tersenyum, bocah kecil itu mengangguk singkat, “appa” panggilnya, “appa sedang bekerja, sayang, Jaebom bersama hyung saja ne?”

“ya! Im Chanyeol!”

Laki-laki itu langsung mendongak dan mendapati tunangannya tengah berdiri sambil melipat kedua tangannya dan mempoutkan bibirnya sebal

“mianhe, Soo, aku harus membelikan bocah tampan ini es krim lebih dulu” jelas Chanyeol menatap namja kecil digendongannya, Sooyoung menghentak-hentakkan kakinya, “sampai kapan kau akan mengajaknya terus? Aku kan ingin berduaan denganmu” jawab Sooyoung

“aigoo, kau sekarang manja rupanya” kata Chanyeol tertawa, “bukan begitu” lirih Sooyoung

“hey, bocah tampan, kenapa kau sangat menempel dengan ajhussi ini?” tanya Sooyoung beralih dan menyentil hidung bocah kecil itu, bocah kecil itu hanya menatapnya innocent tanpa dosa sambil sesekali menjilat es krimnya

“ya ampun! Kau ini, masih saja bertanya seperti itu pada Jaebom” jawab Chanyeol geleng-geleng

“aneh tahu, dia kan namja tapi kenapa dia harus menempel pada namja sepertimu”

“saudara Yoona noona semuanya namja, aku dan Kai, Kai tak mungkin menggendong Jaebom seperti ini, dia kan lebih menjaga imagenya supaya terlihat cool dimata Krystal” kata Chanyeol, “lagipula Jaebom imut” tambahnya

“aigoo… jangan sampai kau menjadi pedofilia dan seorang gay” kata Sooyoung geleng-geleng, “aish! Untuk apa aku seperti itu jika aku memiliki yeojachingu sepertimu, pabo!” runtuk Chanyeol“,  “sini biar aku yang menggengdongnya” kata Sooyoung, tanpa aba-aba Jaebom langsung mengulurkan tangannya yang penuh dengan es krim

“bawakan tasku dan tolong ambilkan tissue basah didalamnya”perintah Sooyoung, “Jaebom, ini dibuang saja ya? Nanti minta ajhussi tiang ini membelikanmu lagi” kata Sooyoung tersenyum manis dan membuang cone es krim yang masih dijilat oleh Jaebum. Sedikit hampir menangis tapi kemudian Jaebom tertawa karena Sooyoung menggelitiki pinggangnya

“aiiihh… kyeoptaaa” pekik Sooyoung senang

Sooyoung celingukan mencari bangku untuk duduk, “disana” seru Sooyoung berjalan mendahului Chanyeol yang sibuk mengobrak-abrik tasnya, “palli” teriak Sooyoung tak sabar, “dasar tak sabaran” gumam Chanyeol sambil berlari kecil mengikuti tunangannya, “ini” jawab Chanyeol menyerahkan selembar tissue

“dibersihkan dulu, ne?” kata Sooyoung menatap lembut Jaebom, Chanyeol tersenyum melihat kelakuan Sooyoung, meskipun kadang Sooyoung merengek karena Chanyeol sering mengajak Jaebom saat kencan dan acara kencan mereka berubah title menjadi dua orang baby sitter yang menjaga Jaebom tapi Sooyoung kadang memiliki sisi keibuan juga. Maklum saja ibu Sooyoung meninggalkan Sooyoung dan adiknya yang masih balita, jadi Sooyoung tentu sudah terbiasa mengurus adiknya. Tangan Chanyeol tergerak mengelus puncak kepala Sooyoung, Sooyoung yang menyadari itu hanya tersenyum sekilas dan beralih lagi pada Jaebum

“sekarang justru kau yang berduaan dengan Jaebum” kata Chanyeol

“biar saja, lagipula Jaebom kan imut”

“tsk, kau mengikuti kata-kataku”

“Chanyeol!”

Ketika Sooyoung yang tengah membersihkan tangan Jaebom dan Chanyeol yang sedang dengan senangnya menatap Sooyoung tiba-tiba saja mereka mendongakkan kepala karena panggilan itu dan kemudian tersenyum. Noonanya dan hyungnya tengah berjalan kearah mereka sambil menampakkan senyuman lebarnya. Yoona langsung mengambil Jaebom dari pangkuan Sooyoung

“gumawo, Yeol. Aku pikir kau akan meninggalkannya dirumah dan Sooyoung tentu saja” kata Baekhyun tersenyum

“isshh… hyung, aku juga masih memiliki perasaan. Dirumah benar-benar tak ada orang, appa sudah kembali ke Amerika, haraboeji dan halmoni berjalan-jalan sedangkan Kai dia pergi bersama Krystal. Dirumah hanya ada Shin ajhumma” jelas Chanyeol

“kalian akan berkencan?” tanya Yoona menatap Sooyoung dan Chanyeol bergantian, mereka berdua mengangguk tersenyum

“waah… maafkan si kecil Byun ya, karena mengganggu kencan kalian” kata Yoona dengan nada dibuat menyesal

“gwenchana, toh si tiang ini juga baru datang” jawab Sooyoung, “ya, kau juga tiang jadi jangan mengataiku” sahut Chanyeol

“sebenarnya tak apa jika kau meninggalkannya dengan Shin ajhumma daripada ketika kencan kau selalu mengajak Jaebom” kata Yoona mengelus pipi Jaebom, “dan kadang juga ketika bekerja” imbuh Yoona lagi

“aniyo, Jaebom sudah sangat dekat denganku dan aku tak tega membiarkannya sendirian dirumah bersama Shin ajhumma. Bukannya tak percaya, aku hanya takut jika dia kesepian. Tak masalah aku mengajaknya bekerja, dia tak pernah rewel dan dia senang duduk di sofa kantorku” jawab Chanyeol, “kau ini malah seperti appanya saja” kata Yoona, “karena aku memang menjadi appanya ketika Baekhyun hyung tak ada” jawab Chanyeol bangga

Yoona dan Baekhyun hanya tersenyum mendengarnya, “ne, gumawo, karena menjadi appa Jaebom ketika aku bekerja” sahut Baekhyun tersenyum

“hyung” panggil Jaebom pada Chanyeol

Chanyeol menoleh dan menatap Jaebom tersenyum, “waeyo?” tanyanya, tangan Jaebom terulur meminta Chanyeol agar menggendongnya

“Jaebom, sekarang jangan mengganggu Chanyeol ajhussi ne? Chanyeol ajhussi sedang berkencan dengan Sooyoung noona” kata Baekhyun memainkan tangan Jaebom, lalu tangan Jaebom kembali terulur kearah Baekhyun, meminta appanya agar menggendongnya

“aiggoo…kyeopta” seru Sooyoung gemas, “hyung, aku masih muda tak bisakah kau mengajari Jaebom agar memanggilku ‘hyung’ saja?” tanya Chanyeol, “andwe, kau itu sudah menjadi ajhussi sekarang” tolak Yoona, “tapi lihatlah tadi—hyung—kau tak adil—kau bahkan menyuruh Jaebom memanggil Sooyoung dengan panggilan noona” seru Chanyeol

“kau itu berisik sekali, Sooyoung terlihat tak pantas jika dipanggil ajhumma—menurutku kau jauh lebih pantas dipanggil ajhussi” jawab Yoona tersenyum, Sooyoung tertawa lebar mendengarnya, “dengarkan. Makanya jangan memiliki wajah-wajah tua” goda Sooyoung, “aish… jinja, kenapa kau tak membelaku?” tanya Chanyeol sewot, “lagipula kau ini sudah memiliki tunangan tapi masih tetap merengek” kata Yoona geleng-geleng

“eomma, es klim” pinta Jaebom, wajahnya yang bulat menambah kesan imut diwajahnya, “Jaebom mau es krim? Kita beli ne?” kata Yoona tersenyum

“sampai jumpa, ajhussi” kata Yoona melambaikan tangan Jaebom pada Chanyeol

“yah… noona” desah Chanyeol, “kami pergi dulu, ne? Nikmati acara kencan kalian” kata Yoona tak memperdulikan desahan Chanyeol. Chanyeol dan Sooyoung mengangguk tersenyum

“jangan pulangkan Sooyoung terlalu malam!” teriak Yoona, Chanyeol mengangguk dan memberikan jempolnya tanda setuju pada kata-kata noonanya

Setelah kedua suami istri tadi pergi, Chanyeol dan Sooyoung masih tetap menatap punggung mereka yang semakin menghilang. Sooyoung sedari tadi tersenyum dan Chanyeol mulai mengaitkan jemari tangannya ke jemari tangan Sooyoung. Menikmati waktu berdua seperti ini cukup jarang bagi Sooyoung dan Chanyeol, karena selain pekerjaan, Chanyeol biasanya mengajak Jaebom untu kencan mereka

“aku ingin seperti Yoona eonni dan Baekhyun oppa” celetuknya yang membuat Chanyeol menoleh kaget

“kau ingin seperti mereka?” tanya Chanyeol lagi meyakinkan, Sooyoung mengangguk senang, “lihatlah mereka benar-benar sangat romantis dan mereka juga sangat serasi. Aku membayangkan ketika mereka masih tahap pacaran” jawab Sooyoungncbd

Chanyeol tersenyum mengusap puncak kepala Sooyoung, “jika kau jadi aku, aku yakin kau tak ingin menjadi seperti Yoona noona dan Baekhyun hyung. Ya mungkin saja kau mau menjadi seperti Yoona noona tapi sungguh aku tak ingin menjadi seperti Baekhyun hyung”

“wae?” tanya Sooyoung

“menurutku mereka berdua pasangan yang aneh tapi ya—mereka memang serasi. Aku memang tak terlalu tahu bagaimana yang sedetailnya tapi aku bisa menceritakanmu bagian dimana mereka benar-benar saling menyakiti” jawab Chanyeol

“maksudmu?” tanya Sooyoung tak mengerti

“mau aku ceritakan tentang kisah Baekhyun hyung dengan Yoona noona sebelum menjadi seperti sekarang?” tawar Chanyeol tersenyum

Sooyoung sedikit menimbang-nimbang ketika Chanyeol menawarinya, sebab pikirannya hari ini akan terjadi moment romantis antara mereka berdua. berjalan bersama, menikmati waktu bersama, semuanya mereka lakukan bersama karena seminggu ini mereka tak bertemu. Tapi pikiran lain Sooyoung mengatakan tak ada salahnya bukan jika dia tahu salah satu cerita lagi tentang keluarga tunangannya ini setelah dia tahu cerita tentang eommanya dan Kai? Jadi dia mengangguk tersenyum

“ne, ceritakan, aku ingin tahu lika-liku kehidupan mereka dulu” jawab Sooyoung tersenyum.

FINAL~

selesai chingu semuaa \m/

*bow *bow *bow

gimana endingnya? weird? aneh? aduuh mianhe yang sebesar-besarnya ya chingu kalau ada yang kurang puas sama endingnya ini. maafkan author *bow

gumawo buat semuanya yang udah ngikutin alur ff ini dari part 1 sampai sekuel ini. gumawo yang sebesar-besarnya chingu

RCL-nya ya chingu…pengen tahu pendapat dari kalian semua

annyeong 🙂

😀

45 thoughts on “Secret (Sekuel of Realize-2nd)

  1. Keren bgt thor alurnya bagus banget susah nebaknya 😀 heheh chukkae buat author 4 jempol deh buat author (y) chukkae juga buat yoona-baekhyun-jaebom hehe

  2. wuahhh.. happy end..
    aduh.. pasti si jaebum lucu banget deh.. 😀

    tapi, aku masih ngerasa kurang chingu.. alurnya terlalu cepat mungkin..hehe
    gimana kalau buat side story baekyoon, waktu yoona lagi hamil dan waktu dia ngelahirin.. hihihi 😀

    oke deh chingu.. selalu berkarya ya chingu.. keep writing.. annyeong.. 😉

Leave a reply to myeondeong Cancel reply